Aksi merebut masjid dari kaum Wahabi berjalan lancar

29/04/2012 00:01

pesantrennetwork.comPNNOnline.com (Bekasi) - Kegelisahan warga perumahan elite Grand Wisata atas penguasaan masjid Izzatul Islam oleh kelompok Salafy Wahabi, sedikit berkurang. Pasalnya, pihak Salafy Wahabi yang awalnya ngotot tidak mau menerima aspirasi warga dalam pemakmuran masjid, mulai melunak. Hal itu karena tekanan yang diberikan warga semakin hari semakin besar.

Rencananya hari ini Kamis, (19/4/2012) ratusan warga sudah bersiap menghadiri dialog dengan pihak yayasan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi. Bahkan, Ketua DPRD, Mustakiem sendiri bersedia menjadi mediator. Hanya sayang, dialog itu dibatalkan secara sepihak oleh Mustakiem. Usut punya usut, ternyata pihak yayasan yang hampir sebagian besar kaum Wahabi membatalkan secara sepihak dengan alasan tidak ada yang perlu dibicarakan. Pasalnya, mereka merasa keberadaannya sangat kuat berdasarkan Akta Pendirian Yayasan yang dikeluarkan oleh Pemda Bekasi.

Karena gagal dialog, akhirnya ratusan warga yang dipimpin Ketua Forum Komunikasi Warga Grand Wisata, Bambang M Roeslan memutuskan untuk melakukan istighosah kecil di masjid. Tak disangka, saat puluhan mobil pribadi dan bus memasuki kompleks masjid, terlihat pentolah-pentolan kaum Wahabi yang selama ini menguasai masjid. Melihat kehadiran ratusan warga, karuan mereka melarikan diri.

Tapi untunglah, aksi kabur mereka bisa dicegah oleh beberapa warga. Dalam keadaan terpaksa, mereka mendengarkan keluhan warga. Hanya sayang, sikap yang ditujukan oleh mereka yang mengaku muslim kepada warga, sangat tidak sopan. Bermaksud memprovokasi warga, pentolan Wahabi yang diketahui bernama Ilham itu, membanggakan dirinya berasal dari sebuah suku yang ada di Indonesia Timur. Keponggahan Ilham itu menyulut emosi beberapa anggota Banser dan warga yang ada disitu.

pesantrennetwork.comAkhirnya melalui perdebatan yang alot, Ilham yang merasa dirinya sebagai penguasa masjid mau mengikuti keinginan warga. Itupun setelah Ketua Dewan Pembinan Yayasan Izzatul Islam, Siwi Pamungkas bersedia menandatangani kesepakatan dan kesedian merubah semua susunan pengurus yang ada di yayasan. "Semua dewan pembina bersedia menerima aspirasi warga dan akan segera merealisasikannya, kalau Ilham tidak setuju, itu urusan dia dan mohon warga untuk mengabaikan suara Ilham," kata Siwi dalam keterangan yang disampaikan Wakil Ketua Forum Ghulam Ahmad dihadapan ratusan warga. Merasa tidak mendapat dukungan, akhirnya Ilham diam tak bekutik.

Arogansi

Selama ini, pihak Yayasan yang dikomandoi Ilham memaksakan kehendak dengan memasukan semua aturan menurut kehendaknya sendiri berdasarkan paham Wahabi yang dianutnya. Sudah lama warga Grand Wisata tersandera karena peraturan yang dikeluarkan yayasan yang melarang warga melaksanakan perayaan hari-hari besar Islam.

Tidak sampai disitu, tradisi warga NU pun dilarang ada di masjid yang sebenarnya milik warga. Tetapi, karena peraturan yang semena-mena itu, warga tidak bisa melakukan kegiatan di masjid.

Aksi warga itu sendiri berjalan damai dengan kawalan penuh dari anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser), Forum Silaturrahmi Warga NU Kabupaten Bekasi dan anggota Pagar Nusa Bekasi. (hali/wijaya)

 

sumber : pesantrennetwork.com

Topic: Aksi merebut masjid dari kaum Wahabi berjalan lancar

No comments found.

New comment