Membongkar kedustaan pengakuan salafy wahhabi atas pujian para ulama kepada Muhammad bin Abdul Wahhab

23/09/2011 21:58

Membongkar kedustaan pengakuan salafy wahhabi atas pujian para ulama kepada Muhammad bin Abdul Wahhab.

Orang-orang wahabi salafi mengaku bahwa banyak para ulama dunia yang memuji dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, benarkah hal itu ? siapa saja kah para ulama yang telah memuji Muhammad bin Abdul Wahhab ?
Ternyata ulama-ulama yang mereka klaim sebagai Ulama dunia tidak ada lain hanya berputar dari kalangan keluarga dan murid-murdi Muhammad bin Abdul Wahhab saja. Bahkan mereka berani berdusta atas nama ulama Ahlus sunnah waljama’ah di antaranya imam Ash-Shon’aani padahal beliau mencela Muhammad bin Abdul wahhab. Juga

Demi mendapat dukungan dari umat dan menutup-nutupi sejarah kelam Muhammad bin Abdul wahhab serta kesesatan dakwahnya, maka para pentaqlid butanya membuat sebuah judul “ Para ulama dunia memuji dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab “, mereka mnyebutkan nama-nama para ulama yang memuji Muhammad bin Abdul Wahhab.

Nah siapakah sebenarnya para ulama tsb yang mereka klaim Ulama dunia yang telah memuji-muji dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab ? Tidak lain pembela-pembela Muhammad bin Abdul Wahhab, hanya berputar dari kalangan anak-anaknya, cucunya, murdi dan kerabatnya saja. Simak penjelasan berikut ini..!
Wahhabi Salafi berkata “ Di antara para ulama yang membela dan emuji dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab adalah :

1. Ahmad bin Mani’ .

Bantahan : Siapakah Ahmad bin Mani’ ? tidak ada lain nama lengkapnya adalah Ahmad bin Mani’ bin Ibrahim bin mani’. Dia adalah salah satu murid Muhammad bin Abdul wahhab wafat tahun 1186 H. Lihat profilnya dalam kitab Ulama Najd juz 1 halaman 504.

2. Muhammad bin Ghoihab dan Muhammad bin ‘Idan yang telah mengarang sebuah risalah / buku kecil yang ditujukan kpd syaikh Abdullah Al-Muis (aswaja) menasehati agar kembali kpd ajaran Tauhid Muhamamd bin Abdul Wahhab.

Bantahan : Muhammad bin Ghoihab adalah murid Muhammad bin Abdul Wahhab demikian juga Muhammad bin ‘idan.
Dan kita tanyakan kpd mereka “ Apa judul risalah tsb dan di mana keberadaan risalah tsb ?”

3. Hamd bin Mu’ammar dan Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab, kedua ulama tsb telah mengarang sebuah kitab “ At-Taudhiih ‘an Tauhidil khollaq fii jawabi ahlil Iraq “.

Bantahan : Hamd bin Mu’ammar adalah murid Muhammad bin Adbul wahhab. Dan Abdullah adalah putra Muhammad bin Abdul wahhab.

4. Al-Allamah syaikh Husain bin ghonnam Al-Ihsaai pengarang kitab tarikh Najd. Seorg ahli ilmu Nahwu dan arudh.

Bantahan : Dia telah menjdi murid Muhammad bin Abdul wahhab, dan tidaklah mengarang kitab tarikh Najd terkecuali menambah wawasan akan kedzaliman dan sejarah kelam Muhammad bin Abdul wahhab.

Di antara isinya adalah di halaman 97, disebutkan bahwa Syaikh Husain menukil dari sbagian risalah gurunya Muhammad bin Abdul Wahhab sbgai berikut : “
Muhammad bin Abdul wahhab bercerita “ Sesungguhnya Utsman bin Mu’ammar adalah seorg hakim negeri Uyainah dia adlah musyrik dan kafir. Setelah orang-orang mengetahui kekufurannya, maka mereka berencana membunuhnya. Setelah selesai sholat jum’at. Dan kami membunuhnya di tempat sholatnya di dalam masjid bulan Rajab tahun 1163 H “.

Lihatlah Muhammad bin Abdul wahhab dengan bangga menceritakan pembunuhannya terhadap Utsman bin Mu’ammar yg vonis kafir di dalam masjdi rumah Allah Swt ??? dan dengan percaya diri, muridnya tsb mnceritakan kembali dalam kitab Tarikh Najdnya.

5. Al-Allamah Hamd bin Nashir bin Utsman bin Mu’ammar, dia telah mengarang banyak bantahan di angtaranya : Kitab “ An-Nubdzah Asy-Syarifah An-Nafisah fi r Radd ‘alal quburiyyin “, At-Tuhfah Al-Madaniyyah fil Aqidah As-Salafiyyah “..

Bantahan : Hamd ini adalah murid Muhammad bin Abdul wahhab dan kakeknya yaitu Utsman bin Mu’ammar telah dibunuh oleh gurunya tsb yaitu setelah selesai sholat jum’at dan masih berada dalam tempat sholatnya di masjid.

6. Abdullah bin Muhamad bin Abdul Wahhab.

Bantahan ; Dia adalah putra Muhamamd bin Abdul Wahhab, namanya sering diulang-ulang penyebutannya dalam jajaran ulama yang memuji Muhammad bin Abdul Wahhab. Dan dia telah menghalalkan darah dan harta dgn jalan mencuri atau merampok kpd org yg tdk mengikuti paham ayahnya.

7. Syaikh Abdul Aziz bin Hamd.

Bantahan : Dia adalah cucu Muhammad bin Abdul wahhab.

8. Syaikh Abdullah bin Abdurrahman abu Bathin.

Bantahan ; Dia adalah salah satu murid Abdullah putra Muhammad bin Abdul wahhab.

9. Al-Allamah syaikh Abdurrahman bin Hasan Alus syaikh.

Bantahan ; dia adalah salah satu cicit muhamamd bin Abdul wahhab.

10. Syaikh Abdurahman bin Muhammad bin Mani’. Dia telah mengarang qosidah di dalam memuji Muhammad bin Abdul Wahhab.

Banthan : dia adalah salah satu murid dari cucu Muhammad bin Abdull wahhab yaitu Abdurrahman bin Hasan.

11. Al-Allamah syaikh Abdul Lathif bin Abdurrahman bin Hasan.

Bantahan : Dia putra dari cucu Muhamamd bin Abdul wahhab.

12. syaikh Abdul Aziz bin Hasan Al-Fadhli .

Bantahan ; Dia adalah salah satu murdi cucu Muhammad bin Abdul wahhab yaitu Abdurrahman bin hasan.

13. Syaikh Sholeh bin Muhammad Asy-Syatsri, yang telah mengarang kitab abntahan kpd syaikh Ahmad Dahlan dengan judul “ Ta’yidul Malikil Mannan fi Naqdhi dholalati Dahlan “.

Bantahan : dia adalah dia belajar kepada Abdurrahman bin hasan cucu dr Muhammad bin Abdul wahhab.

14. Al-Allamah syaikh Ishaq bin Abdurrahman bin hasan.
Bantahan : Dia adalah putra dari Abdurrahman bin Hasan cucu dari Muhammad bin Abdul wahhab.

15. Al-Allamah syaikh Hamd bin Ali bin Muhamad bin Atiq.
Bantahan : Termasuk murid khusus yang selalu mengikuti majlis Abdurrahman bin hasan.

16. Al-Allamah syaikh Husain bin Hasan bin Husain bin Ali bin Husain bin Muhammad bin Abdul wahhab.

Bantahan : Telah jelas dr keturunan Muhammad bin Abdul wahhab.

17. Al-Allamah syaikh Abdurrahman bin Abdul Lathif Aalus syaikh.

Bantahan : juga keturunan Muhammad bin Abdul wahhab.

18. Al-Allamah syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa.

Bantahan : Murid dari salah satu murid cucu Muhammad bin Abdul wahhab yaitu Abu Bathin.

19. Al-Allamah syaikh Nashir bin su’ud asy-syuwaimi.

Bantahan : murdi dari cucu Muhammad bin Abdul wahhab yaitu Abdullah bin Abdul Lathif.

20. Wahbah Az-Zuaili Ad-Dimasyqi.

Bantahan : Beliau bukan pembela Muhammad bin Abdul wahhab. Justru beliau adalah seorg asy’ari dan mencintai ilmu tasawwuf. Bahkan beliau memuji kitab Burdah karya imam Bushiri.

21. Doktor Muhammad Ahmad Darniiqoh, telah mengarang kitab “ Syaikh Muhamamd bin Abdul wahhab Raaid ad-dakwah as-salafiyyah “.

Bantahan : Jika mereka mengklaim doctor Muhammad Ahmad adalah pembela Muhammad bin Abdul wahhab, maka seharusnya mereka juga mau menerima karya beliau yang berjudul “ A-th-Thoriqah An-Naqsyabandiyyah wa ‘alaamuha ‘. Buku mnjelaskan ajaran tariqat naqsyabandiyyah dan beliau pun memuji tariqat ini.

22. Imam Ash-shon’aani al-Yamani.

Bantahan : Beliau memang awalnya sempat memuji dakwah Muhammad bin Abdul wahhab, shingga belaiu membuat syair pujian berikut :
سلام على نجد ومن حل في نجد : وإن كان تسليمي على البعد لا يجدي
Salamku untuk Najd dan siapa saja yang tinggal sana
Walaupun salamku dari kejauhan belum mencukupinya.

Lama tak mendapat jawaban, hingga bebrapa orng dan ulama Najd mendatangi beliau dan menceritakan hakekat ajaran Muhammad bin Abdul wahhab, maka beliau meruju’ / mencabut kembali pujiannya itu. Padahal qosidah beliau telah menyebar ke sluruh negri.

Akhirnya beliau mencabut pujianya itu dan membuat pujian tentang ruju’nya beliau dr pujian kpd Muhammad bin Abdul wahhab. Dan membuat syarahnya di dalam kitabnya “ Irsyadu Dzail albab ila haqiqati aqwal Ibn Abdil Wahhab “.
Qosdidah ruju’ beliau sangat terkenal di kalangan santri Yaman, di antra bait ruju’ beliau adalah :

رجعت عن القول الذي قلت في النجدي :::::: فقد صح لي فيه خلاف الذي عندي
ظننت به خيرا وقلت عسى عسى ::::::::: نجد ناصحا يهدي الأنام ويستهدي
فقد خاب فيه الظن لا خاب نصحنا ::::::::: وما كل ظن للحقائق لي مهدي
وقد جاءنا من أرضه الشيخ مربد :::::::::: فحقق من أحواله كل ما يبدي
وقد جاء من تأليفه برسائل :::::::::::::: يكفر أهل الأرض فيها على عمد
ولفق في تكفيرهم كل حجة :::::::::::::: تراها كبيت العنكبوت لمن يهدي
تجارى على إجرا دما كل مسلم ::::::::::::: مصل مزك لا يحول عن العهد
وقد جاءنا عن ربنا في ( براءة ) ::::::::::::: براءتهم عن كل كفر وعن جحد
وإخواننا سماهم الله فاستمع :::::::::::::: لقول الإله الواحد الصمد الفرد
وقد قال خير المرسلين نهيت عن ::::::::::::: فما باله لا ينتهي الرجل النجدي
وقال لهم : لا ما أقاموا الصلاة في ::::::::::::: أناس أتوا كل القبائح عن قصد
أبن لي ، أبن لي لم سفكت دماءهم ؟ :::::::: ولم ذا نهبت المال قصدا على عمد ؟
وقد عصموا هذا وهذا بقول لا :::::::::::::: إله سوى الله المهيمن ذي المجد

“ Aku menarik kembali pujianku terhadap Muhammad bin Abdul wahhab An-Najdi
Sungguh telah benar kekliruan pujiannku terhdapnya.
Aku mnyangkka baik padanya, dan aku berdoa semoga, semoga Najd kita member petunjuk pada manusia.
Tapi persangkaanku salah, bukan nasehatku yg salah. Telah dating kepadaku dari Najd syaikh Marbad.
Dan mnjlskan hakekat ajaran muhammad An-Najdi.
Di dalm kitab-kitabnya ia telah banyak emgkafirkan penduduk bumi dengan sengaja.
Dan seterurnya…


Catatan :

Lihatlah, bagaimana wahhabiyyah mengelabui umat Islam dalam tipu dayanya menulis nama-nama para ulama islam sedunia yang memuji dan mendukung ajaran Muhammad bin Abdul wahhab, padahal setelah dikroscek ternyata ulama-ulama tsb adfalah hanya dari kalangan keluarga, putra, cucu dan murid Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri.

Manakah para ulama Islam sezamannya yang memuji Muhammad bin Abdul Wahhab ???

Tidak adakah ulama selain dr kalangan keluarga dan murid Muhammad bin Abdul wahhab yang membela ajarannya???

Sedangkan para ulama besar dari smua kalangan madzhab telah membantah dan mencela ajaran Muhammad bin Abdul wahhab, ratusan ulama yang hidup semasa dengan Muhamamd bin Abdul wahhab bahkan dari saudaranya sndiri yaitu syaikh Sulaiman bin Abdul wahhab yang lebih memahami karakter suadaranya itu dan lebih alim telah mencela dan membuat bantahan kpd saudaranya tsb Muhammad bin Abdul wahhab. Belum lagi ribuan ulama setelahnya yang mencela dan tidak mendukung ajaran Muhamamd bin Abdul Wahhab.

 

sumber   

POST BAY id FB

Ibnu Abdillah Al-Katibiy

 

Topic: Membongkar kedustaan pengakuan salafy wahhabi atas pujian para ulama kepada Muhammad bin Abdul Wahhab

Date: 23/12/2011

By: anonim

Subject: yitnosambi@gmail.com

Aswaja identik dengan NU, nah sekarang ketuan PBNU nya Prof DR Kiyai Haji Said Aqiel Siradj, MA,. Dari mana beliau dapat gelar Doktor? apa isi disertasi Doktor-nya ? coba simak : https://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/221.
Kalau Kyai-nya begini, bagaimana santri2-nya? bahkan orang2 awamnya NU? Yang jelas para aswaja terbiasa taqlid buta pada kyai2-nya, hingga menuduh tanpa bukti kalau salafiyun taqlid pd syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah. simak yang berikut : https://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/227-haruskah-membenci-ibnu-taimiyyah-padahal-ibnu-hajar-al-asqolaani-dan-para-ulama-syafiiyah-terkmuka-lainnya-telah-memuji-ibnu-taimiyyah-dengan-pujian-setinggi-langit. Adakah kesamaan aqidahnya (Tauhid) antara syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah ?

Date: 23/12/2011

By: abu abu

Subject: Re: yitnosambi@gmail.com

oww itu situsnya FIRANDA yang nyungsep tukang fitnah itu kan

gak malu apa punya ustdz FIRANDA ..? amit2 deh

Date: 01/12/2011

By: dani dano

Subject: anti wahabi

kitab-kitab salaf banyak di palsukan oleh wahabi

jadi hak aneh kalau sejarah imam sendiri di pelintir2 di ambil bhagus2nya dan buang jeleknya2nya...jheheh

wahabi tukang fitnah penbajak kitab salaf pemalsu sejjarh begonya gak ketulung

Date: 24/11/2011

By: jarwopabelan

Subject: gak percaya dengan tuduhan ini

saya ini orang awam, tapi alhamdulillah bisa menikmati ilmu kajian salafy. atau disebut orang salafy wahabi. Allah memberikan rejeki kepada saya tinggal di dekat pondok salafy, batikan, pabelan, mungkin, magelang. nickname = sujarwo batikan. Marilah kemari, ikuti kajian ilmu di pondok ini. akan anda dengarkan tentang hak-hak Allah yang harus kita tunaikan sebagai makhluk ciptaanNya sekaligus hambaNya. ustadz2nya di sini berbicara beserta dalil-dalil yang diterangkan oleh para imam madzab (bukan madzab imam syafei saja). Kami juga diajarkan untuk berbakti kepada orang tua kami, pemerintah, saudara2 muslimin dan sebagainya. ilmu fiqh perdagangan, termasuk haramnya bunga bank yang banyak diselisih kaum muslimin. dan anda akan saksikan shof-shof sholat mereka lurus dan rapat. ciri yang mungkin anda tidak temui di masyarakat luar adalah mereka adalah antusias dengan sunnah Nabi, tidak berani melecehkan dan menjadikannya bersendau gurau. gambaran salafy wahabi adalah keras, adalah tidak benar, justru mereka lemah lembut kepada kaum muslimin yang lainnya.

Date: 16/11/2011

By: pencari kebenaran

Subject: Sejarah Muhammad bin Abdul wahhab

Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb
(1115 - 1206 H/1701 - 1793 M)
(bahasa Arab : ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﺪﺒﻋ ﺏﺎﻫﻮﻟﺍ
ﻰﻤﻴﻤﺘﻟﺍ) adalah seorang ahli teologi
agama Islam dan seorang tokoh
pemimpin gerakan keagamaan yang
pernah menjabat sebagai mufti
Daulah Su'udiyyah yang kemudian
berubah menjadi Kerajaan Arab
Saudi.
Para pendukung pergerakan ini sering
disebut Wahabbi , namun mereka
lebih memilih untuk menyebut diri
mereka sebagai Salafis atau
Muwahhidun yang berarti "satu
Tuhan".
Genealogi
Muhammad bin ʿAbd al- Wahhāb
memiliki nama lengkap Muhammad
bin ʿAbd al- Wahhāb bin Sulaiman bin
Ali bin Muhammad bin Ahmad bin
Rasyid bin Barid bin Muhammad bin
al-Masyarif at-Tamimi al-Hambali an-
Najdi. Dari nama lengkapnya ini
diperoleh silsilah keluarganya.
Biografi
Muhammad bin ʿAbd al- Wahhāb,
adalah seorang ulama berusaha
membangkitkan kembali pergerakan
perjuangan Islam secara murni. Para
pendukung pergerakan ini
sesungguhnya menolak disebut
Wahabbi , karena pada dasarnya
ajaran Ibnu Wahhab menurut mereka
adalah ajaran Nabi Muhammad,
bukan ajaran tersendiri. Karenanya
mereka lebih memilih untuk
menyebut diri mereka sebagai Salafis
atau Muwahhidun yang berarti "satu
Tuhan".
Istilah Wahhabi sering menimbulkan
kontroversi berhubung dengan asal-
usul dan kemunculannya dalam dunia
Islam. Umat Islam umumnya terkeliru
dengan mereka kerana mereka
mendakwa mazhab mereka menuruti
pemikiran Ahmad ibn Hanbal dan
alirannya, al- Hanbaliyyah atau al-
Hanabilah yang merupakan salah
sebuah mazhab dalam Ahl al-Sunnah
wa al-Jama 'ah.
Nama Wahhabi atau al-Wahhabiyyah
kelihatan dihubungkan kepada nama
'Abd al-Wahhab iaitu bapa kepada
pengasasnya, al- Syaikh Muhammad
bin 'Abd al-Wahhab al-Najdi .
Bagaimanapun, nama Wahhabi
dikatakan ditolak oleh para penganut
Wahhabi sendiri dan mereka
menggelarkan diri mereka sebagai
golongan al- Muwahhidun(3)
(unitarians) kerana mereka mendakwa
ingin mengembalikan ajaran-ajaran
tawhid ke dalam Islam dan kehidupan
murni menurut sunnah Rasulullah.
Dia mengikat perjanjian dengan
Muhammad bin Saud, seorang
pemimpin suku di wilayah Najd.
Sesuai kesepakatan, Ibnu Saud
ditunjuk sebagai pengurus
administrasi politik sementara Ibnu
Abdul Wahhab menjadi pemimpin
spiritual. Sampai saat ini, gelar
"keluarga kerajaan" negara Arab Saudi
dipegang oleh keluarga Saud. Namun
mufti umum tidak selalu dari keluarga
Ibnu abdul wahhab misalnya Syaikh
'Abdul 'Aziz bin Abdillah bin Baz.
Masa Kecil
Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab
dilahirkan pada tahun 1115 H (1701
M) di kampung Uyainah (Najd), lebih
kurang 70 km arah barat laut kota
Riyadh, ibukota Arab Saudi sekarang.
Ia tumbuh dan dibesarkan dalam
kalangan keluarga terpelajar. Ayahnya
adalah seorang tokoh agama di
lingkungannya. Sedangkan abangnya
adalah seorang qadhi (mufti besar),
tempat di mana masyarakat Najd
menanyakan segala sesuatu masalah
yang bersangkutan dengan agama.
Sebagaimana lazimnya keluarga
ulama, maka Syeikh Muhammad bin
Abdul Wahab sejak masih kanak-kanak
telah dididik dengan pendidikan
agama yang diajar sendiri oleh
ayahnya, Syeikh Abdul Wahhab. Berkat
bimbingan kedua orangtuanya,
ditambah dengan kecerdasan otak
dan kerajinannya, Syeikh Muhammad
bin Abdul Wahab berhasil menghafal
30 juz al- Quran sebelum ia berusia
sepuluh tahun. Setelah itu, beliau
diserahkan oleh orangtuanya kepada
para ulama setempat sebelum
akhirnya mereka mengirimnya untuk
belajar ke luar daerah
Saudara kandungnya, Sulaiman bin
Abdul Wahab, menceritakan betapa
bangganya Syeikh Abdul Wahab, ayah
mereka, terhadap kecerdasan
Muhammad. Ia pernah berkata,
"Sungguh aku telah banyak
mengambil manfaat dari ilmu
pengetahuan anakku Muhammad,
terutama di bidang ilmu Fiqh".
Setelah mencapai usia dewasa, Syeikh
Muhammad bin Abdul Wahab diajak
oleh ayahnya untuk bersama-sama
pergi ke tanah suci Mekkah untuk
menunaikan rukun Islam yang kelima
- mengerjakan haji di Baitullah. Ketika
telah selesai menunaikan ibadah haji,
ayahnya kembali ke Uyainah
sementara Muhammad tetap tinggal
di Mekah selama beberapa waktu dan
menimba ilmu di sana. Setelah itu, ia
pergi ke Madinah untuk berguru
kepada ulama disana. Di Madinah, ia
berguru pada dua orang ulama besar
yaitu Syeikh Abdullah bin Ibrahim bin
Saif an-Najdi dan Syeikh Muhammad
Hayah al- Sindi.
Kehidupannya di Madinah
Ketika berada di kota Madinah, ia
melihat banyak umat Islam di sana
yang tidak menjalankan syariat dan
berbuat syirik, seperti mengunjungi
makam Nabi atau makam seorang
tokoh agama, kemudian memohon
sesuatu kepada kuburan dan
penguhuninya. Hal ini sangat
bertentangan dengan ajaran Islam
yang mengajarkan manusia untuk
tidak meminta selain kepada Allah.
Hal ini membuat Syeikh Muhammad
semakin terdorong untuk
memperdalam ilmu ketauhidan yang
murni ( Aqidah Salafiyah ). Ia pun
berjanji pada dirinya sendiri, ia akan
berjuang dan bertekad untuk
mengembalikan aqidah umat Islam di
sana kepada akidah Islam yang murni
(tauhid ), jauh dari sifat khurafat,
tahayul, atau bidah.
Belajar dan berdakwah di Basrah
Setelah beberapa lama menetap di
Mekah dan Madinah, ia kemudian
pindah ke Basrah . Di sini beliau
bermukim lebih lama, sehingga
banyak ilmu-ilmu yang diperolehinya,
terutaman di bidang hadits dan
musthalah nya, fiqih dan usul fiqhnya,
serta ilmu gramatika (ilmu qawaid ).
Selain belajar, ia sempat juga
berdakwah di kota ini.
Syeikh Muhammad bin `Abdul
Wahab memulai dakwahnya di
Basrah, tempat di mana beliau
bermukim untuk menuntut ilmu ketika
itu. Akan tetapi dakwahnya di sana
kurang bersinar, karena menemui
banyak rintangan dan halangan dari
kalangan para ulama setempat.
Di antara pendukung dakwahnya di
kota Basrah ialah seorang ulama yang
bernama Syeikh Muhammad al-
Majmu’i. Tetapi Syeikh Muhammad
bin `Abdul Wahab bersama
pendukungnya mendapat tekanan
dan ancaman dari sebagian ulama
yang dituduhnya sesat. Akhirnya
beliau meninggalkan Basrah dan
mengembara ke beberapa negeri
Islam untuk menyebarkan ilmu dan
pengalamannya.
Setelah beberapa lama, beliau lalu
kembali ke al-Ahsa menemui gurunya
Syeikh Abdullah bin `Abd Latif al-
Ahsai untuk mendalami beberapa
bidang pengajian tertentu yang
selama ini belum sempat
dipelajarinya. Di sana beliau
bermukim untuk beberapa waktu, dan
kemudian ia kembali ke kampung
asalnya Uyainah.
Pada tahun 1139H /1726M, bapanya
berpindah dari 'Uyainah ke
Huraymilah dan dia ikut serta dengan
bapanya dan belajar kepada bapanya.
Tetapi beliau masih meneruskan
tentangannya yang kuat terhadap
amalan-amalan agama di Najd. Hal ini
yang menyebabkan adanya
pertentangan dan perselisihan yang
hebat antara beliau dengan bapanya
yang Ahlussunnah wal jama'ah (serta
penduduk-penduduk Najd). Keadaan
tersebut terus berlanjut hingga ke
tahun 1153H /1740M, saat bapanya
meninggal dunia.
Perjuangan memurnikan aqidah
Islam
Sejak dari itu, Syeikh Muhammad tidak
lagi terikat. Dia bebas mengemukakan
akidah-akidahnya sekehendak hatinya,
menolak dan mengesampingkan
amalan-amalan agama yang dilakukan
umat islam saat itu dengan sikap
toleransi dan saling menghargai
perbedaan pendapat .
Melihat keadaan umat islam yang
sudah melanggar akidah, ia mulai
merencanakan untuk menyusun
sebuah barisan ahli tauhid
(muwahhidin ) yang diyakininya
sebagai gerakan memurnikan dan
mengembalikan akidah Islam. Oleh
lawan-lawannya, gerakan ini
kemudian disebut dengan nama
gerakan Wahabiyah .
Muhammad bin Abdul Wahab
memulai pergerakan di kampungnya
sendiri, Uyainah. Ketika itu, Uyainah
diperintah oleh seorang Amir
(penguasa) bernama Usman bin
Muammar. Amir Usman menyambut
baik ide dan gagasan Syeikh
Muhammad, bahkan beliau berjanji
akan menolong dan mendukung
perjuangan tersebut.

Date: 16/11/2011

By: islam agama yang benar

Subject: dan dannnn

posting ini fitnah terhadap MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB.....DIA adalah penyebar ajaran tauhid yg tegak diatas Al qur'an dan assunnah Rasulullah saw....

Date: 23/12/2011

By: abu abu

Subject: Re: dan dannnn

islam agama yang benar TAPI salafi bukan ajaran yang benar.. camkan itu

New comment