Syaikh Albani “Disemprot” Syaikh al-Utsaimin

14/05/2012 13:30

oleh Wahabi News

Sebagaimana telah dimaklumi oleh kaum muslimin, bahwa pada zaman Rasulullah , Sayyidina Abu Bakar dan Umar , azan untuk solat Jumaat hanya dilakukan satu kali yaitu ketika khatib naik ke atas mimbar. Pada masa Sayyidina Usman populasi penduduk semakin meningkat, rumah-rumah baru banyak yang dibangun dan jauh dari masjid. Untuk memudahkan mereka dalam menghadiri solat Jumaat agar tidak terlambat, beliau memerintahkan agar azan dilakukan dua kali. Azan ini disepakati oleh seluruh sahabat yang hadir pada saat itu. Para ulama menamai azan sayyidina Usman ini dengan Sunah yang harus diikuti kerana beliau termasuk khulafaur raysidin.

Tetapi al-Albani dalam kitabnya al-Ajwibah al-Nafi’ah, menilai azan sayyidina Utsman ini sebagai bid’ah yang tidak boleh dilakukan.Tentu saja, pendapat aneh al-Albani yang kontroversial ini mendapatkan serangan tajam dari kalangan ulama termasuk dari sesama Wahhabi. Dengan pandangannya ini, berarti al-Albani menganggap seluruh sahabat dan ulama salaf yang saleh yang telah menyetujui azan sayidina Utsman sebagai ahli bid’ah. Bahkan Ulama Wahhabi yaitu al-’Utsaimin sendiri, sangat marah al-Albani, sehingga dalam salah satu kitabnya menyinggung al-Albani dengan sangat keras danmenilainya tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali:

“ثم يأتي رجل في هذا العصر، ليس عنده من العلم شيء، ويقول: أذان الجمعة الأول بدعة، لأنه ليس معروفاً على عهد الرسول صلي الله عليه وسلم، ويجب أن نقتصر على الأذان الثاني فقط ! فنقول له: إن سنة عثمان رضي الله عنه سنة متبعة إذا لم تخالف سنة رسول الله صلي الله عليه وسلم، ولم يقم أحد من الصحابة الذين هم أعلم منك وأغير على دين الله بمعارضته، وهو من الخلفاء الراشدين المهديين، الذين أمر رسول الله صلي الله عليه وسلم باتباعهم.”

“ada seorang laki-laki dewasa ini yang tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali mengatakan, bahwa azan Jumaat yang pertama adalah bid’ah, kerana tidak dikenal pada masa Rasul , dan kita harus membatasi pada azan kedua saja! Kita katakan pada laki-laki tersebut: sesungguhnya sunahnya Utsman R.A adalah sunah yang harus diikuti apabila tidak menyalahi sunah Rasul SAW dan tidak di tentang oleh seorangpun dari kalangan sahabat yang lebih mengetahui dan lebih ghirah terhadap agama Allah dari pada kamu (al-Albani). Beliau (Utsman R.A) termasuk Khulafaur Rasyidin yang memperoleh pentunjuk, dan diperintahkan oleh Rasullah SAW untuk diikuti”. Lihat: al-’Utsaimin, Syarh al-’Aqidah al- Wasîthiyyah (Riyadl: Dar al-Tsurayya, 2003) hal 638.

Pernyataan al-’Utsamin yang menilai al-Albani, “tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali“, menunjukkan bahwa al-Albani adalah bukanlah seorang yang ahli hadis bahkan bukan dari golongan ulama yang alim. Golongan Wahabi sendiri menetapkan hal itu.

Topic: Syaikh Albani “Disemprot” Syaikh al-Utsaimin

Date: 14/04/2012

By: kholil

Subject: Re: Re: Pujian Syaikh Utsaimin

ancur deh.. Kok sesama wahhabinya brantem gitu ya? Walaaah..wahhabi malu-maluin islam aja nih...

Date: 13/04/2012

By: Abdullah

Subject: ??????

Benarkah dibawah ini kalimat yang diambil dari syarah al Aqidah al Washitiyah dan ini benar artinya? Karena setahu ana syarah tersebut tidak setebal itu halamannya (ana lihat di Maktabah Al Ilmi hanya sampai 80 halaman).

‏“ثم يأتي رجل في هذا العصر، ليسعنده من العلم شيء، ويقول: أذانالجمعة الأول بدعة، لأنه ليس معروفاً على عهد الرسول صلي الله عليه وسلم، ويجب أن نقتصر على الأذان الثاني فقط ! فنقول له: إن سنة عثمان رضي الله عنه سنة متبعة إذا لم تخالف سنة رسول الله صلي الله عليه وسلم، ولم يقم أحد من الصحابة الذين هم أعلم منك وأغير على دين الله بمعارضته، وهو من الخلفاءالراشدين المهديين، الذين أمر رسول الله صلي الله عليه وسلم باتباعهم.”
“ada seorang laki-laki dewasa ini yang tidak memiliki pengetahuan agama sama sekali mengatakan, bahwa azan Jumaat yang pertama adalah bid’ah, kerana tidak dikenal pada masa Rasul , dan kita harus membatasi pada azan kedua saja! Kita katakan pada laki-laki tersebut: sesungguhnya sunahnya Utsman R.A adalah sunah yang harus diikuti apabila tidak menyalahi sunah Rasul SAW dan tidak di tentang oleh seorangpun dari kalangan sahabat yang lebih mengetahuidan lebih ghirah terhadap agama Allah dari pada kamu (al-Albani). Beliau (Utsman R.A) termasuk Khulafaur Rasyidin yang memperoleh pentunjuk, dan diperintahkan oleh Rasullah SAW untuk diikuti”. Lihat: al-’Utsaimin, Syarh al-’Aqidah al- Wasîthiyyah (Riyadl: Dar al-Tsurayya, 2003) hal 638.

Date: 13/04/2012

By: aswaja

Subject: Re: ??????

terimakasih atas penelitiannya akhi
tapi kok ada syarah kitab hanya 80 halaman ?
padahal tulisan di atas ada di juz 8 akhir halaman 638 sampai halaman 639 dalam pembahasan
وجوب اتباع السلف
karangan الشيخ محمد بن صالح العثيمين

apakah 80 halaman yang anda temukan itu karangan utsaimin juga ?

Date: 24/05/2012

By: Abdullah

Subject: Re: Re: ??????

ya, karena ana pegang copy Aqidah Washitiyah syarah Syaikh Utsaimin

Date: 02/10/2012

By: oalah

Subject: Re: Re: Re: ??????

oalah hanya selembar copian tooh .. gak punya kitabnya yaah ?

<< 1 | 2

New comment